Keputrian, Kegiatan ini bisa dilaksanakan pada waktu sholat dzuhur pada hari Senin, Seleasa, Rabu, Kamis dan Sabtu. Kegiatan tersebut di lakukan oleh siswi yang sedang dalam berhalangan (Haid) dan dalam pelaksanaanya ada guru yang menjadi pembina sekaligus pembimbing kegiatan.
Di setiap pertemuan, biasanya pembina memberi bekal kepada para siswi tentang apa dan bagaimana kegiatan Keputrian tersebut. Pertemuan selanjutnya bisa dilaksanakan oleh siswi sendiri di bawah bimbingan pembina. Misalnya seorang siswi yang pintar merajut, ia harus bertanggung jawab untuk mengajari teman-temannya yang lain hingga akhirnya juga bisa merajut. Seperti merangkai bunga, bisa dilakukan secara berkelompok, kemudian hasilnya bisa ditaruh di ruang guru atau kantor.
Sementara agar kegiatan Keputrian berjalan lancar, hendaknya pihak sekolah harus mendukung penuh kegiatan tersebut, khususnya dalam urusan pendanaan. Karena tidak mungkin semua pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan Keputrian ditanggung oleh siswi. Selain itu, kegiatan program ini hendaknya diatur sedemikian rupa oleh pembina agar terjadwal dan terorganisir, sehingga dalam setiap pertemuan para siswi bisa berkarya, meskipun sederhana tetapi kaya manfaat. Selain berkarya, dalam keputrian juga sering belajar publikspeaking, member maetri tentang Kewanitaan dan banyak lagi.
Kegiatan Keputrian ini seperti kegiatan Keputrian tentunya akan sangat membantu para siswi dalam menyalurkan bakat dan minat mereka, khususnya dalam pekerjaan domestik perempuan. Sehingga dengan demikian, sudah saatnya tiap sekolah untuk merealisasikannya demi mewujudkan tujuan pendidikan.
Tujuan Keputrian ini agar para siswi yang berhalangan (Haid) supaya tidak bosen dan jenuh di dalam kelas ketika teman-temannya sedang sholat dzuhur dan kultum, makanya bidang keagamaan mengadakan keputrian supaya siswi yang sedang berhalanganpun bisa berkreatifitas dan tidak jenuh di dalam kelas.